BREAKING NEWS

Benarkah Neymar Cedera 527 Hari karena Diguna-guna Dukun Peru di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

PANGGILAJI - Bayangkan ini: September 2023, dunia sepak bola dikejutkan oleh sebuah video viral. Di jantungan kota Lima, Peru, sekelompok dukun atau yang disebut xamãs tertangkap kamera sedang melakukan ritual mistis.

Targetnya? Neymar Jr., bintang Brasil yang dikenal dengan dribbling memukau dan gol-gol spektakuler.

Mereka mengklaim ritual ini untuk “menetralkan” Neymar jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Peru.

Tapi yang bikin bulu kuduk berdiri: setelah ritual itu, Neymar didera cedera berulang, absen selama 527 hari! Kebetulan, atau ada sesuatu yang lebih gelap di balik ini?

Mari kita telusuri kisah ini, tanpa drama berlebihan, tapi dengan fakta yang bikin Anda berpikir ulang.

Kronologi Kontroversi yang Bikin Dunia Berdebat

Ceritanya dimulai pada 12 September 2023. Brasil akan menghadapi Peru di Estadio Nacional, Lima, dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Beberapa hari sebelum pertandingan, video berdurasi 30 detik menyebar di platform X. Isinya? Sepuluh dukun Peru, mengenakan jubah tradisional, melakukan ritual dengan boneka yang diduga melambangkan Neymar.

Mereka mengikat boneka itu dengan tali, membaca mantra, dan menurut klaim berupaya “mengikat” energi Neymar agar tak berbahaya di lapangan.

Reaksi dunia maya meledak. Akun seperti @choquei dan @instablog9ja memposting dengan judul sensasional: “Neymar ‘tied up’ by Peruvian witches!” atau “Xamãs peruanos realizam ritual com feitiço contra Neymar.”

Netizen ramai berspekulasi: apakah ini cuma gimmick, atau benar-benar ada kekuatan mistis di baliknya?

Yang jelas, di laga tersebut, Neymar justru tampil gemilang, membantu Brazil dengan kemenangan 1–0 dari Peru. Sepertinya, ritual itu gagal total, bukan?

Tapi tunggu dulu. Sebulan kemudian, Oktober 2023, Neymar mengalami cedera ligamen anterior (ACL) saat membela Brasil melawan Uruguay.

Cedera ini bukan main-main: ia harus absen selama 527 hari, dari Oktober 2023 hingga Maret 2025, ketika ia akhirnya kembali bermain untuk Al-Hilal.

Dunia maya kembali bergemuruh. Hashtag #NeymarCurse jadi trending di X, dan banyak yang menghubung-hubungkan cedera ini dengan ritual dukun Peru.

Pertanyaannya: benarkah ada kaitannya dengan ritual dukun di Peru?, atau ini cuma kebetulan yang dibesar-besarkan media?

Mengapa Kisah Ini Penting untuk Dipahami?

Sebagai penggemar sepak bola, kita sering terjebak dalam narasi dramatis. Tapi kisah ini bukan sekadar gossip lapangan.

Ini tentang bagaimana fakta, budaya, dan media bisa bercampur jadi satu, menciptakan cerita yang mengguncang.

Dengan memahami kontroversi ini, Anda akan melihat sisi lain dari Neymar bukan hanya sebagai pemain, tapi sebagai manusia yang menghadapi tekanan besar.

Anda juga akan belajar tentang tradisi unik Peru dan peran media sosial dalam membentuk persepsi kita.

Dan yang paling penting: Anda akan punya amunisi untuk ikut debat di kolom komentar tanpa cuma ikut-ikutan!

Mari kita bedah fakta-fakta di balik kontroversi ini, dari data cedera Neymar, konteks budaya Peru, hingga bagaimana media mempermainkan emosi kita. Siap? Ayo kita mulai.

Bagian 1: Riwayat Cedera Neymar

Mari kita frontal: Neymar bukan orang baru soal cedera. Sejak pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2017, tubuhnya sudah jadi “langganan” ruang perawatan. Berikut datanya:
- 2018: Patah metatarsal, absen 3 bulan.
- 2019: Cedera pergelangan kaki, lewatkan Copa América.
- 2020–2021: Cedera hamstring berulang, hanya main 50% pertandingan PSG.
- 2023: Cedera ACL, absen 527 hari, melewatkan hampir dua musim penuh di Al-Hilal.

Cedera ACL Oktober 2023 adalah puncaknya. Menurut laporan medis, Neymar robek ligamen anterior di lutut kanannya setelah duel keras dengan pemain Uruguay.

Dokter timnas Brasil memperkirakan pemulihan memakan waktu 9–12 bulan, tapi komplikasi dan terapi tambahan memperpanjang absennya hingga Maret 2025.

Statistik menunjukkan Neymar hanya bermain 30% dari total pertandingan klub dan timnas sejak 2021. Gila, bukan?

Tapi, apakah ini karena “kutukan” dukun Peru? Secara medis, jawabannya jelas: tidak. Cedera ACL adalah risiko umum untuk pemain seperti Neymar, yang rata-rata menerima 5,2 pelanggaran per pertandingan (data Opta, 2023).

Gaya bermainnya penuh dribbling dan provokasimembuatnya jadi sasaran tekel keras. Faktor lain, seperti jadwal padat dan riwayat cedera sebelumnya, juga berperan besar.

Jadi, kalau ada yang bilang ini karena mantra dukun dari Peru, mungkin mereka perlu cek fakta dulu.

Bagian 2: Konteks Budaya Peru – Xamanisme Bukan Sekadar “Klenik”

Sekarang, mari kita ke Peru. Video viral itu mungkin bikin kita geleng-geleng, tapi di Peru, ritual semacam ini bukan hal aneh.

Xamanisme atau praktik spiritual yang melibatkan dukun adalah bagian dari budaya Andes yang sudah ada selama ribuan tahun.

Para xamãs sering melakukan ritual untuk penyembuhan, perlindungan, atau bahkan untuk “mendukung” tim nasional.

Ritual yang dilakukan sebelum laga Brazil melawan Peru yang menargetkan Neymar kemungkinan besar bersifat simbolis, bukan niat jahat.

Menurut antropolog Peru, Dr. Juan Carlos Callirgos, ritual seperti ini sering dipakai untuk menarik perhatian media atau meningkatkan semangat suporter.

“Ini lebih tentang psikologi kolektif, bukan benar-benar ingin menyakiti seseorang,” katanya dalam wawancara dengan El Comercio (2023).

Faktanya, media Peru sendiri tidak terlalu menyoroti ritual ini, menunjukkan bahwa ini bukan isu besar di sana.

Jadi, sebelum kita buru-buru bilang “santet,” mari hormati konteks budayanya. Ritual ini bukan tentang kejahatan, melainkan tradisi yang punya makna lokal.

Dan hei, kalau ritual itu benar-benar ampuh, kenapa Neymar masih cetak gol di laga Brazil dengan Peru itu?

Bagian 3: Peran Media Dari X ke Clickbait

Sekarang, mari kita bicara soal penutup”m drama ini: media sosial. Postingan di X dari akun seperti @choquei (1,2 juta pengikut) dan @Gidi_Traffic (800 ribu pengikut) menyebarkan video ritual itu ke jutaan orang dalam hitungan jam.

Judul-judul seperti “Neymar cursed by witches!” atau “Feitiço contra Neymar!” jelas dirancang untuk bikin orang klik. Hasilnya? Ribuan retweet, like, dan komentar yang bikin narasi mistis ini makin liar.

Ini bukan pertama kalinya sepak bola jadi bahan sensasi. Ingat “kutukan” Béla Guttmann pada Benfica, yang konon membuat klub itu tak pernah juara Eropa lagi?

Atau spekulasi tentang Aaron Ramsey, yang dikaitkan dengan kematian selebriti setiap kali dia cetak gol?

Media sosial punya kekuatan besar untuk mengubah kejadian yang kecil jadi kontroversi global yang besar.

Tapi, seperti kata jurnalis olahraga senior, Guillem Balagué, “Media harus bertanggung jawab. Tanpa verifikasi, kita cuma menjual mimpi buruk.”

Dampaknya pada Neymar? Tekanan tambahan. Bayangkan jadi dia: baru pulih dari cedera, tapi dunia bilang kamu “terkutuk.” Untungnya, Neymar dikenal punya mental baja. “Saya cuma fokus main bola,” katanya dalam wawancara dengan Globo Esporte (Maret 2025).

#Bagian 4: Neymar yang Bangkit

Apa kata dunia sepak bola soal ini? Pelatih Brasil, Dorival Júnior, pernah bilang, “Neymar adalah pejuang.

Cedera adalah bagian dari perjalanan, bukan akhir.” Rekan setimnya, Vinícius Jr., juga memuji ketahanan Neymar: “Dia selalu kembali lebih kuat.”

Fakta bahwa Neymar kembali bermain untuk Al-Hilal pada Maret 2025, dengan assist di laga comeback-nya, membuktikan bahwa kutukan itu cuma omong kosong.

Bandingkan dengan legenda lain. Ronaldo Nazário absen hampir dua tahun karena cedera lutut (1999–2002), tapi kembali jadi top skor Piala Dunia 2002.

Zlatan Ibrahimović bangkit dari cedera ACL di usia 35 tahun dan tetap dominan. Neymar, di usia 33 tahun, masih punya waktu untuk menulis babak baru dalam kariernya.

Psikolog olahraga, Dr. Carla Mendes, menjelaskan, “Spekulasi mistis bisa memengaruhi mental pemain, tapi Neymar punya tim pendukung yang kuat. Fokusnya adalah pemulihan, bukan drama media.” Jadi, kalau ada yang bilang Neymar habis, mereka jelas belum kenal dia.

Fokus pada Fakta, Bukan Drama

Kisah Neymar dan dukun Peru adalah pelajaran besar: jangan terjebak narasi sensasional. Cedera Neymar adalah soal medis, bukan mistis.

Ritual Peru adalah budaya, bukan kejahatan. Dan media? Mereka kadang cuma cari klik, bukan kebenaran.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Pertama, dukung Neymar dengan cara yang benar: apresiasi perjuangannya, bukan spekulasi tentang hidupnya.

Kedua, kalau mau ikut debat di X atau Instagram, bawa fakta, bukan cuma emosi. Dan ketiga, mari belajar dari kisah ini: sepak bola bukan cuma soal gol, tapi juga tentang manusia di baliknya.

Penutup

Kisah Neymar dan ritual dukun Peru adalah perpaduan unik antara sepak bola, budaya, dan sensasi media.

Dengan fakta di tangan, kita bisa melihat bahwa ini bukan soal “kutukan,” melainkan tentang perjuangan seorang atlet melawan rintangan.

Neymar sudah membuktikan dia bukan cuma bintang lapangan, tapi juga pejuang sejati. Jadi, mari dukung dia dengan cara yang benar: fokus pada permainannya, bukan drama di luarnya.

Yuk, share artikel ini ke temen-temen kamu yang suka bola. Atau, komen di bawah: menurut kamu, ini cuma kebetulan, atau ada “sesuatu”? Mari kita diskusi dengan kepala dingin!

Questions & Answers

1. Apa yang terjadi dengan Neymar setelah ritual dukun Peru pada 2023?
Pada Oktober 2023, Neymar mengalami cedera ligamen anterior (ACL) saat membela Brasil, yang membuatnya absen selama 527 hari hingga Maret 2025. Banyak yang menghubungkannya dengan ritual dukun Peru, tapi secara medis, cedera ini terkait dengan riwayat cedera dan gaya bermainnya yang agresif.

2. Benarkah Neymar dikutuk oleh dukun Peru? 
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa ritual dukun Peru menyebabkan cedera Neymar. Ritual tersebut lebih bersifat simbolis, bagian dari tradisi xamanisme Peru, dan cedera Neymar dijelaskan oleh faktor medis seperti tekel keras dan kelelahan.

3. Bagaimana Neymar pulih dari cedera 2023?
Neymar menjalani operasi ACL dan terapi intensif di Brasil dan Arab Saudi. Ia kembali bermain untuk Al-Hilal pada Maret 2025, mencatatkan assist di laga comeback-nya. Pemulihannya melibatkan tim medis kelas dunia dan dukungan psikologis.

4. Apa itu xamanisme Peru dan hubungannya dengan sepak bola? 
Xamanisme adalah praktik spiritual di Peru yang melibatkan ritual untuk penyembuhan atau dukungan simbolis. Dalam konteks sepak bola, ritual seperti yang menargetkan Neymar sering dilakukan untuk meningkatkan semangat suporter atau menarik perhatian media, bukan untuk menyakiti.

5. Mengapa Neymar sering cedera?
Neymar sering cedera karena gaya bermainnya yang lincah dan provokatif, membuatnya jadi sasaran pelanggaran (rata-rata 5,2 per laga). Faktor lain termasuk jadwal padat, riwayat cedera sebelumnya, dan tekanan fisik sebagai pemain top.

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Post a Comment